YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 07 Februari 2016

Kalau Boleh, Aku...

Kalau boleh, kuberi nama kau samudera. Kalau boleh, ku beri tanda dirimu agar lebih mudah kutemui dilautan manusia berdiri. Kalau boleh, sisakan senyummu untukku meski bukan denganku kau bagi senyum itu. Kalau boleh, aku merenungimu sepanjang malam ini, hanya untuk malam ini.

Malam ini, kau membuatku percaya akan kekuatan takdir, takdir yang mempertemukan kita, yang membiarkan kita menghabiskan bicara hingga ujung larut, yang menyentuh urat-urat humor hingga kita terpingkal, yang menyisipkan sekubik nyaman hingga esok aku harap takdir yang membuat kita jumpa lagi dan lagi. Namun hari ini, kupahami takdir itu, kubiarkan takdir mengaturku semaunya, untuk tidak bertemu denganmu, tidak bicara, tidak tau menau apapun tentangmu, sebab itu maunya takdir, mungkin juga mauku.

Pertemuan terakhir kita, ku garis bawahi kata-katamu, bahwa kau sedang membuka celah jendela hatimu untuk kau persilahkan yang lain masuk, seseorang yang sepertinya kau nikmati kecantikannya, kau banggakan kepandaiannya, kau ceritakan meski bibirmu bergetar, meski keraguanmu nampak jelas ku mengerti.

Seorang datang setelahku, yang kau bagi tawa, yang kau bagi cerita. Sedang aku meratapi keenggananku untuk melepasmu dengan sebenar-benarnya, dengan seseorang yang kuyakini melebihiku atas segalanya setelah ku putuskan bahwa kita tidak lagi perlu bertemu, sampai kapan pun.

Malam ini kucoba lagi mengikhlaskan sosokmu yang hangat, untuk berbalik badan, menjauh tanpa menoleh kearahku lagi. Untuk menemui hati yang baru, rasa yang baru, kebahagiaan yang baru, lembar yang baru yang kelak kau tulisi dengan cerita yang lebih indah lagi.


Aku memutuskan ini, dengan berat hati, dengan penuh pilu di malam yang kian merundung. Bahwa kita tak lagi perlu saling menyapa, berbagi cerita, menghempas tawa, bahkan bertemu muka. Sebab sudah ku gali liang untuk kukubur apa yang pernah tercipta, yang gelapnya pekat tanda bahwa dalamnya tak mudah kau hitung, meski aku tak benar-benar yakin, meski mungkin aku menceburkan diri suatu waktu, hanya untuk mengingatmu kembali seperti malam ini, malam yang semakin merundung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar